PENCAK SILAT
Sejarah pencak silat
Pencak silat asalnya dari dua kata yakni pencak dan silat. Pengertian pencak ialah gerak dasar beladiri dan terikat dengan peraturan. Sementara silat ialah gerak beladiri sempurna bersumber dari kerohanian.
Pada perkembangannya pengertian pencak lebih mengutamakan unsur seni pada penampilan keindahan gerakan, sementara silat ialah inti dari ajaran beladiri pada pertarungan.
Pengurus Besar IPSI mengartikan pencak silat menjadi: “Pencak silat ialah hasil budaya manusia di Indonesia untuk membela, lalu mempertahankan eksistensi (kemandiriannya) serta integritasnya (manunggal) untuk lingkungan hidup sekitarnya guna mencapai keselarasan hidup dalam meningkatkan iman & taqwa terhadap Tuhan YME”.
Beberapa istilah resmi yang berhubungan dengan pencak silat dari berbagai daerah yang ada di Indonesia, diantaranya:
– Di provinsi Sumatera Barat ada istilah Silek & Gayuang.
– Pesisir timur provinsi Sumatra Barat serta Malaysia ada istilah Bersilat.
– Di Jawa Barat ada istilah Maempok serta Penca.
– Di Jawa Tengah, Yogyakarta, provinsi Jawa Timur ada istilah Pencak.
– Di Madura dengan Pulau Bawean ada istilah Mancak.
– Di Bali ada istilah Mancak ataupun Encak.
– Di NTB dan Dompu ada istilah Mpaa Sila.
Pada tanggal 18 Mei 1948, terbentuklah Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Kini IPSI tercatat sebagai organisasi silat nasional tertua di dunia. Pada 11 Maret 1980, Persatuan Pencak Silat Antarbangsa (Persilat) didirikan atas prakarsa Eddie M. Nalapraya (Indonesia), yang saat itu menjabat ketua IPSI.
2. Tujuan
- Meningkatkan efektifitas serta keterampilan dalam hal bela diri untuk menjaga keselamatan serta harga diri baik bagi para pengikutnya maupun bagi bangsa dan negara.
- Meningkatkan sikap tanggap, cermat, serta peka dalam menanggapi maupun memahami segala permasalahan yang dihadapi.
- Meningkatkan ketangguhan atau keuletan dalam pengembangan kemampuan dasar dari dalam diri masing-masing.
3. Ruang lingkup pencak silat
ruang lingkup pencak silat meliputi teknik-teknik sikap dan gerakan yang saling bergantung,saling menunjang secara fungsional menurut pola tertentu. Menurut munas IPSI th 1994, meliputi empat hal sebagai satu kesatuan,yaitu:
sikap pasang, sikap pasang adalah sikap siaga untuk melakukan serangan dan belaan secara taktis.
Gerak langkah, gerak langkah adalah teknik perpindahan atau mengubah posisi disertai kewaspadaan mental dan indra secara optimal untuk mendapatkan posisi yang menguntungkan dalam rangka mendekati atau menjauhi lawan.
Serangan, serangan adalah menyerang lawan dengan penuh perhitungan agar tidak melest waktu menyerang. Serangan di bagi dua yaitu, serangan dengan lengan dan serangan dengan tungkai.
Belaan, belaan adalah sikap kesiagaan membela diri atau elakan dari serangan lawan, secara teknis belaan dilakukan dalam bentuk upaya untuk keluar dari serangan lawan. Adapun tekniknya yaitu, menangkis,mengelak dan menghindar
Comments
Post a Comment